PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN SUATU LOKASI BAIK UNTUK KANTOR PUSAT, GUDANG MAUPUN PABRIK
Prioritas utama untuk menganalisis masalah lokasi adalah penentuan
tujuan untuk lokasi jenis apa, apakah untuk kantor pusat, lokasi cabang, lokasi
pabrikah penentuan tujuan untuk lokasi jenis apa, apakah untuk kantor pusat,
lokasi cabang, lokasi pabrik atau lokasi gudang. Masing-masing lokasi memiliki
pertimbangan sendiri, misalnya apakah lokasi harus dekat dengan konsumen atau
bahan baku. Lokasi yang sulit dijangkau konsumen akan sangat berbahaya bagi
kehidupan perusahaan. Demikian pula lokasi yang terlalu jauh dari bahan baku
akan menabahah beban biaya, baik biaya transportasi maupun biaya lainnya. Oleh
karena itu, penentuan lokasi harus tepat sasaran dengan berbagai pertimbangan.
Secara
umum pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah sebagai berikut :
- Jenis usaha yang dijalankan
- Dekat dengan konsumen atau pasar
- Dekat dengan bahan baku
- Ketersediaan tenaga kerja
- Sarana dan prasarana (tranportasi, listrik dan air)
- Dekat lembaga permeritahan
- Dekat dengan lembaga keuangan
- Berada di kawasan industri
- Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan
- Kondisi adat istiadat, budaya dan sikap masyarakat setepat
- Hukum yang berlaku di wilayah setempat
- Dan pertimbangan lainnya.
Untuk
lokasi kantor pusat pertimbangan utamanya adalah berada di ibukota Negara atau
propinsi yang tentunya dekat dengan pusat pemerintahan dan lembanga keuangan,
tersedia sarana dan prasarana, serta dekat dengan pasar.
Sementara
itu, pertimbangan khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada dua faktor
penentu, yaitu :
- Faktor Utama (primer)
- Dekat dengan pasar
- Dekat dengan bahan baku
- Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan
- Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara
- Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik
- Sikap masyarakat.
- Faktor Sekunder
- Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung
- Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang
- Kemungkinan untuk perluasan lokasi
- Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelajaan atau perumahan
- Iklim dan tanah
- Masalah pajak dan peraturan pemburuhan di daerah setempat.
Kemudian,
pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum adalah sebagai berikut :
- Di kawasan industri
- Dekat dengan pasar
- Dekat dengan bahan baku
- Tersedia saran dan prasarana
- Transportasi.
7 CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS YANG DILAKUKAN DALAM LINGKUNGAN BISNIS
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Hukum
Perusahaan
X yang melakukan PHK terhadap karyawannya tanpa memberikan pesangon sebagaimana yang diatur dalam Undang
Undang tentang ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan X dapat
dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Transparansi
Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat
SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,-
kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan
kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau
mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan
resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh
banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan
untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, Yayasan X dan sekolah dapat
dikategorikan melanggar prinsip transparansi.
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Akuntabilitas
Sebuah Rumah Sakit Swasta melalui pihak pengurus
mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais
dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu
mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia
diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan
kewajiban, dia berhubungan dengan pengelola bukan pengurus. Pihak pengelola
sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena
sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini, RS
Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada
kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan
Pengurus Rumah Sakit.
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Prinsip Pertanggungjawaban
Sebuah perusahaan PJTKI melakukan rekruitmen
untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa
perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti
training dan dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan
tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan
dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik
dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7
juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2
bulan training, B tak kunjung diberangkatkan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan
PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini,
Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan
mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara
tujuan untuk bekerja.
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Prinsip Kewajaran
Sebuah perusahaan property tidak memberikan
surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di
kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah
memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi
lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan
tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan
alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan. Dikawasan kavling itu hanya dua
orang ini yang belum mengantongi ijin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen
lainnya sudah diberi ijin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan
yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua
konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk
melakukan penuntutan segera pemberian ijin pembangunan rumah. Dari kasus ini,
perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness)
karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak
masuk akal.
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Prinsip Kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang membuat kesepakatan
dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai
dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada
kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan
penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan
pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan
serius. Dalam kasus ini, pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah
melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang
telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.
- Pelanggaran Etika Bisnis Terhadap Prinsip Empati
Seorang nasabah sebut
saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai
tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada
pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak
mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak
perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan
mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara
yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus
ini, kita dapat mengkategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran
prinsip empati pada nasabah X, karena sebenarnya pihak perusahaan dapat
memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.
ALASAN ILMU MANAJEMEN SEMAKIN LAMA SEMAKIN PENTING
Menurut saya, ilmu
manajemen semakin lama semakin penting karena manajemen merupakan suatu
pedoman, pikiran dan tindakan untuk merencanakan pencapaian tujuan perusahaan
yang optimal di masa yang akan datang. Tanpa adanya manajemen proses atau
aktivitas perusahaan tidak akan berjalan dengan baik dan mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian.
Referensi :
(Selasa, 05 Desember 2017. 18.20 PM)
(Selasa, 05 Desember 2017. 18.07 PM)
(Selasa, 05 Desember 2017. 18.15PM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar